Selasa, 09 April 2013

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Nama         : Stefani Abelina Tiur Napitupulu
NIM            : 12410100181
MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG PERBANKAN
Beberapa tahun yang lalu , proses pembayaran masih dilakukan dengan cara barter , ataupun dengan cara cash . Dan dengan cara itu , banyak kelemahan yang terjadi , antara lain factor efisiensi waktu , dan kesulitan yang terjadi tidak dapat diminimalisir .  Di Indonesia saat ini telah kita ketahui makin banyaknya kegiatan perekonomian yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung . Saat ini telah banyak pelaku ekonomi yang meninggalkan cara-cara lama , dan menggunakan cara-cara modern yang lebih efisien dan mempersingkat waktu . Cara-cara tersebut antara lain menggunakan pembayaran secara tunai maupun layanan perbankan secara modern . Layanan perbankan dikota-kota besar sangat dipengaruhi oleh perputaran uang yang sangat pesat dikota-kota tersebut .  Sehingga dari sector perbankan pun tidak bisa memperluas ekspansinya ke daerah-daerah terpencil . Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur dan aspek geografis Indonesia yang unik dan luas .
Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah perbankan  sangat diperlukan system  handal dan dapat diakses dengan mudah oleh para nasabah yang akan bergantung pada teknologi informasi secara online , sebagai contoh , nasabah dapat mengakses ATM dimanapun dan kapanpun dia butuhkan dan mengecek saldo menggunakan e-Banking atau media lainnya hanya dalam hitungan menit saja. Pengembangan teknologi Informatika sangat berpengaruh besar dalam hal ini , seperti perluasan pengembangan usaha dengan memperluas cabang-cabang , bertukar informasi tentang industri perbankan , dan lembaga-lembaga keuangan lainnya . Institusi perbankan pada era jaman sekarang tidak bisa terlepas dari teknologi informasi .

Jumat, 01 Maret 2013

DATABASE MANAGEMENT SYSTEM

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diaorganisasikan sesuai struktur tertentu dan disimpan dengan baik.  Untuk mendapatkan informasi yang berguna dari kumpulan data maka diperlukan suatu perangkat lunak (software) untuk memanipulasi data sehingga mendapatkan informasi yang berguna. Database Manajement System (DBMS) merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan.
DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data. Untuk merinteraksi dengan DBMS (basis data) menggunakan bahasa basis data yang telah ditentukan oleh perusahaan DBMS. Bahasa basis data biasanya terdiri atas perintah-perintah yang di formulasikan sehingga perintah tersebut akan diproses olah DBMS. Perintah-perintah biasanya ditentukan oleh user. Ada 2 bahasa basis data:
  1. Data Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk menggambarkan desain basis data secara keseluruhan. DDL digunakan untuk membuat tabel baru, menuat indeks, ataupun mengubah tabel. Hasil kompilasi DDL disimpan di kamus data.
  1. Data Manipulation Language (DML)
DML digunakan untuk melakukan menipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data seperti penambahan data baru ke dalam basis data, menghapus data dari suatu basis data dan pengubahan data di suatu basis data.
Dalam pembuatan DBMS diperlukan beberapa komponen fungsional penyusunnya sebagai berikut:
1.  DML Precompiler            : mengkonversi pernyataan-pernyataan DML yang dimasukkan di dalam program aplikasi ke dalam pemanggilan prosedur normal di dalam bahasa induknya. Procompiler harus berinteraksi dengan query processor untuk membuat kode-kode yang diperlukan.
2.  Query Processor             : menterjemahkan pernyataan-pernyataan bahasa query ke dalam instruksi-instruksi low-level yang dimengerti oleh database manager.
3.  DDL Compiler                : mengkonversi pernyataan DDL ke dalam sekumpulan table yang mengandung metadata atau “data mengenai data”
4.  Database Manager          : menyediakan interface antara data low-level yang disimpan didalam basisdata dengan program-program aplikasi dan queries yang dikirimkan ke system.
Salah satu tujuan dari DBMS adalah memberikan tampilan kepada pengguna dalam hal menyampaikan data. Untuk itu dalam DBMS terdapat Level Abstraksi Data. Level ini berguna untuk menyembunyikan detail atau kompleksitasnya basis data seperti bagaimana data disempan dan diolah. Sehingga pengguna hanya melihat tampilan yag dibutuhkan oleh pengguna.
  1. Level fisik
Level fisik merupakan level yang paling bawah. Pada level ini memperlihatkan bagaimana sesungguhnya data disimpan.
2. Level Konseptual
Level ini menggambarkan bagaimana sebenarnya basis dta disimpan dan berhubungan dengan data lainnya
3. Level View
Level abstaraksi ini hanya menunjukkan sebagian dari basis data.  Pada umumnya pengguna tidak melibatkan secara langsung sehingga pengguna hanya melihat data sesuai dengan yang dibutuhkan

Senin, 18 Februari 2013

KONSEP SISTEM BASIS DATA

Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu dengan menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan pemakainya. Sistem Database adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.

KOMPONEN DASAR DARI SISTEM DATABASE

Terdapat 4 komponen pokok dari system database:

A. DATA Data memiliki ciri-ciri seperti dibawah ini :
  • Data disimpan secara terintegrasi (integrated) : Terintegrated yaitu Database merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang rangkap (redundant)
  • Data dapat dipakai secara bersama-sama (shared) : Shared yaitu Masing-masing bagian dari database dapat diakses oleh pemakai dalam waktu yang bersamaan, untuk aplikasi yang berbeda.
B. HARDWARE ( Perangkat Keras)

Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem database berupa :
  • Peralatan untuk penyimpanan misalnya disk, drum, tape
  • Peralatan input dan output
  • Peralatan komunikasi data, dll
C. SOFTWARE (perangkat lunak)

Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data phisik pada database, dapat berupa :
  • Database Management System (DBMS)
  • Program-program aplikasi & prosedur-prosedur
D. USER (Pemakai)

USER (Pemakai) terbagi menjadi 3 klasifikasi :
  1. Database Administrator (DBA), orang/tim yang bertugas mengelola system database secara keseluruhan
  2. Programmer, orang/tim membuat program aplikasi yang mengakses database dengan menggunakan bahasa pemprograman
  3. End user, orang yang mengakases database melalui terminal dengan menggunakan query language atau program aplikasi yang dibuat oleh programmer
DATA PADA DATABASE DAN HUBUNGANNYA

Ada 3 jenis data pada sistem database, yaitu:
  1. Data operasional dari suatu organisasi, berupa data yang disimpan didalam database.
  2. Data masukan (input data), data dari luar sistem yang dimasukan melalui peralatan input (keyboard) yang dapat merubah data operasional
  3. Data keluaran (output data), berupa laporan melalui peralatan output sebagai hasil dari dalam sistem yang mengakses data operasional.
KEUNTUNGAN PEMAKAIAN SISTEM DATABASE Terdapat 8 (delapan) keuntungan pemakaian sistem database , seperti dibawah ini :
  1. Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi
  2. Terpeliharanya keselarasan data
  3. Data dapat dipakai secara bersama-sama
  4. Memudahkan penerapan standarisasi
  5. Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamanan.
  6. Terpeliharanya intergritas data
  7. Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi
  8. Program / data independent
KERUGIAN PEMAKAIAN SISTEM DATABASE

Terdapat 4 (empat) kerugian pemakaian sistem database , seperti dibawah ini :
  1. Mahal dalam implementasinya
  2. Rumit/komplek
  3. Penanganan proses recovery & backup sulit
  4. Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait
ISTILAH-ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM SISTEM BASIS DATA
  1. Enterprise yaitu suatu bentuk organisasi Contoh : Sekolah --> data_mhs Rumah sakit --> data_pasien
  2. Entitas yaitu suatu obyek yang dapat dibedakan dengan objek lainnya Contoh : Bidang administrasi siswa --> entitas mahasiswa, buku pembayaran Bidang kesehatan --> entitas pasien, dokter, obat
  3. Atribute/field yaitu setiap entitas mempunyai atribut atau suatu sebutan untuk mewakili suatu entitas. Contoh : Entity siswa -> field = Nim, nama_siswa,alamat,dll Entity nasabah --> field=Kd_nasabah,nama_nasabah,dll
  4. Data value yaitu data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen atau atribute. Contoh : Atribut nama_karyawan --> sutrisno, budiman, dll
  5. Record/tuple yaitu kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Contoh : record mahasiswa --> nim, nm_mhs, alamat.
  6. File yaitu kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen sama, atribute yang sama namun berbeda-beda data valuenya
  7. Kunci elemen data yaitu tanda pengenal yang secara unik mengindentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas
TUJUAN PERANCANGAN DATABASE:

Untuk memenuhi informasi yang berisi kebutuhan–kebutuhan user secara khusus dan aplikasinya. Memudahkan pengertian struktur informasi Mendukung kebutuhan–kebutuhan pemrosesan dan beberapa objek penampilan (respone time, processing time dan strorage space)

APLIKASI DATABASE DALAM LIFE CYCLE
  1. System definition
  2. Design
  3. Implementation
  4. Loading atau data convertion
  5. Aplication conversion
  6. Testing dan Validation
  7. Operation
  8. Monitoring dan Maintenance
TERDAPAT 6 FASE PROSES PERANCANGAN DATABASE

1. Pengumpulan Data dan Analis

Proses identifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data. Pertama-tama harus mengenal bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk para pemakai yang ada dan para pemakai yang baru serta aplikasi-aplikasinya. Aktifitas yang dilakukan pada Pengumpulan Data dan Analis, yaitu:
  1. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
  2. Peninjauan dokumentasi yang ada
  3. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
  4. Daftar pertanyaan dan wawancara
2. Perancangan database Secara Konseptual

Tujuan dari Perancangan database Secara Konseptual adalah menghasilkan conceptual schema untuk database yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan sebuah high-level data model seperti ER/EER model selama fase ini. (harus rinci)
  1. Perancangan Skema Konseptual
    Menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu database yang merupakan hasil dari fase 1, dan menghasilkan sebuah conceptual database schema pada DBMS independent model data tingkat tinggi seperti EER (enhanced entity relationship) model.
  2. Perancangan Transaksi
    Menguji aplikasi-aplikasi database dimana kebutuhan-kebutuhannya telah dianalisa pada pengumpulan data dan analisa, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini. Kegunaan fase ini yang diproses secara paralel bersama fase perancangan skema konseptual adalah untuk merancang karakteristik dari transaksi-transaksi database yang telah diketahui pada suatu DBMS-independent. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan memanipulasi database suatu saat dimana database tsb dilaksanakan.
3. Pemilihan DBMS

Terdapat 2 faktor dalam pemilihan Database Management System, yaitu :
  1. Faktor Teknis
    Sebagai contoh: keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational, network, hierarchical, dsb), Struktur Penyimpanan, dan Jalur Akses yang mendukung DBMS, dan Pemakai (User)
  2. Faktor Ekonomi dan Politik organisasi
    Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS :
    • Struktur data
    • Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem
    • Tersedianya layanan penjual
4. Perancangan Database Secara Logika (Pemetaan Model Data)

Perancangan Database Secara Logika yaiut: membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. Fase ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada fase 2. Pada fase ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2 ke dalam model data dari DBMS yang dipilih pada pemilihan DBMS.

Pemetaannya dapat diproses dalam 2 tingkat :
  1. Pemetaan system-independent :
    pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari model data tsb.
  2. Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik :
    mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang digunakan pada DBMS yang dipilih
5. Perancangan Database Secara Fisik

Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file database untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi. Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema (pada istilah 3 level arsitektur DBMS).

Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan database secara fisik :
  1. Response time :
    Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses database untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.
  2. Space utility :
    Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur jalur akses.
  3. Transaction throughput :
    Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentuan awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file database.
6. Implementasi sistem database

Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan SDL (storage definition language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema database dan file-file database (yang kosong). Sekarang database tsb dimuat (disatukan) dengan datanya. Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji. Suatu saat transaksi tsb telah siap dan data telah dimasukkan ke dalam database, maka fase perancangan dan implementasi telah selesai, dan kemudian fase operasional dari sistem database dimulai.

Senin, 26 November 2012

TUGAS SWOT


SWOT
·         STRENGTH  :
1.       PEDULI
2.       TEPAT WAKTU
3.       BAIK
4.       RAMAH
5.       SUKA MENGHARGAI ORANG
6.       RAME
7.       MUDAH MEMBAUR
8.       SUKA NGOMONG
9.       SUKA MENOLONG
10.   SETIA KAWAN
·         WEAKNEST  :
1.       CEREWET
2.       MALAS
3.       CEPET EMOSI
4.       SUKA NGGOSIP
5.       MANJA
6.       CENGENG
7.       MUDAH TERPENGARUH
·         OPPORTUNITY
1.       MOTIVATOR
2.       BISA MENJADI KEBANGGAAN
3.       BISA MENJADI WANITA KARIER
4.       BISA BERKERJA DI PERUSAHAAN ASING
·         THREATS
1.       MUDAH TERPENGARUH OLEH ORANG LAIN SEHINGGA MUDAH DIBOHONGI
2.       SIFAT FRONTAL SAYA YANG TERKADANG MEMBUAT ORANG LAIN SAKIT HATI
3.       SIFAT  MALAS SAYA YANG MENJADIKAN SAYA TERLALU SANTAI DALAM MELAKUKAN SESUATU
4.       SIFAT CEPAT EMOSI SAYA YANG MEMBUAT ORANG LAIN TIDAK SUKA TERHADAP SAYA

Senin, 15 Oktober 2012


PENJABARAN INFORMASI DALAM SCM

Sebelum melakukan produksi terlebih dahulu membuat perencanaan (planning) , setelah melakukan planning kita harus mempunyai rencana distribusi setelah dari distribusi kita melakukan jadwal pengiriman kepada marketing , dari produksi kita melakukan pengecekan realisasi produksi ke bagian warehouse setelah dari warehouse kita mengecek persediaan produk jadi untuk disalurkan ke bagian marketing , ketika di produksi kita membutuhkan spesifikasi material (procurement) melakukan pemesanan bahan ke supplier setelah melakukan pemesanan supplier memberikan kapasitas waktu pengiriman ke procurement setelah melakukan pemesanan, pihak procurement mengirimkan informasi pada pihak financial yg melayani bagian keuangan dalam suatu perusahaan. Dari pihak financial untuk melanjutkan ke bagian marketing untuk mempromosikan produk ke customer.


Minggu, 30 September 2012

SISTEM INFORMASI FUNGSIONAL M-4

Untuk menawarkan layanan dalam ekonomi digital, perusahaan harus terus- menerus meningkatkan sistem infotmasi fungsionalnya dengan menggunakan teknologi canggih.
Selain informasi fungsional untuk akuntansi, penjualan dan pemasaran, manajemen produksi/operassi, dan lain-lainnya mendapatkan banyak data dari sistem pemrosesan transaksi (Transaction processing system), yaitu sistem yang memproses berbagai transaksi rutin perusahaan.
Sistem fungsional bagi Manajer: Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi fungsional mendukung berbagai jenis karyawan, dari para praktisi hingga manajer. Sistem informasi fungsional dapat dibagi ke dalam dua kategori utama; fungsi khusus dan fungsi umum. Disini akan dibahas jenis sistem fungsi umum yang paling sering ditemui, yaitu sistem informasi manajemen (SIM).
Sistem informasi manajemen (SIM) menyediakan informasi ke para manajer (biasanya tingkat menengah) dalam berbagai area fungsional, agar dapat mendukung berbagai tudas manajemen untuk perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian operasi.
Laporan SIM. Tiap SIM menghasilkan berbagai laporan dalam area fungsional. Laporan-laporan ini digunakan untuk berbagai aplikasi dalam area tertentu serta dalam area fungsional lainnya. SIM juga mengirimkan informasi ke gudang data perusahaan dan dapat digunakan untuk keputusan,
Laporan Rutin Terjadwal. Laporan rutin periodik dihasilkan dalam interval terjadwal, dari laporan pengendalian kualitas per jam hingga laporan tingkat ketidakhadiran bulanan.
Laporan Ad-hoc (Berdasarkan permintaan). Laporan tidak rutin.
Laporan terperinci; Laporan yang menunjukan tingkat perincian yang
lebih besar dari pada yang ada dalam laporan rutin.
Laporan indikator utama; Laporan yang meringkas kinerja berbagai aktitivitas yang sangat penting.
Laporan komparatif; Laporan yang membandingkan kinerja dari berbagai unit bisnis atau oeriode waktu yang berbeda.

Laporan pengecualian; Laporan yang hanya memasukkan informasi yang melebihi berbagai stsandar minimum tertentu, contohnya; laporan biaya yang lebih besar 5 persen dari anggaran, atau penjualan yang berada di bawah 3 persen atau yang lebih sedikit dari targetnya.
Area fungsional utama dalam banyak perusahaan adalah departemen produksi, operasi, pemasaran, sumber daya manusia, akuntansi, serta keuangan.
Sistem Informasi untuk Area Fungsional Tertentu,
Sistem informasi juga dapat memiliki fungsi khusus. sistem informasi di desain dalam tiap area fungsional, untuk mendukung area tersebut melalui peningkatan efektivitas serta efisiensi internalnya.
Sistem fungsi khusus yang umum adalah akuntansi, keuangan, pemasaran, operasi (POM), serta manajemen sumber daya manusia.
Berbagai karakteristik Utama Sistem Informasi Fungsional
Empat karakteristik sistem informasi fungsional tersebut adalah:
1. Seringkali terdiri atas berbagai sistem yang lebih kecil.
2. Terintegrasi atau independen.
3. Saling berhubungan.
4. Mendukung berbagai tingkat organisasional.
7.1 SISTEM INFORMASI PEMROSESAN TRANSAKSI
Inti operasi perusahaan dimungkinkan melalui sistem pemrosesan transaksi, operasi ini dapat melibatkan dua atau lebih area fungsional.
Komputerisasi Berbagai Proses Transaksi Rutin
Dalam setiap perusahaan, transaksi bisnis tertentu memberikan aktivitas yang penting bagi misi perusahaan. Transaksi semacam ini terjadi ketika perusahaan menghasilkan sebuah produk atau menyediakan jasa.
Sistem pemrosesan transaksi, Sistem informasi yang mendukung transaksi inti dan rutin perusahaan.

Tujuan TPS
Tujuan utama TPS adalah menyediakan semua informasi yang dibutuhkan oleh hukum, pihak manajemen, dan/atau kebijakan perusahaan untuk mempertahankan perusahaan berjalan dengan baik serta efisien. TPS harus secara efisien menangani operasi yang bervolume tinggi, menghindari kesalahan dalam opoerasi yang ritin, mampu menangani berbagai variasi dalam volume.
Berbagai aktivitas dan Metode TPS
Apapun data tertentu yang di proses oleh TPS, di dalamnya terjadi proses yang dapat dikatakan standar, entah dalam perusahaan manufaktur, dalam perusahaan jasa atau dalam lembaga pemerintahan.
Sistem akan memproses data dalam satu atau dua cara umum prmrosesan secara batch atau online.
1. Pemrosesan batch, TPS yang memproses data dalam batcg pada interval waktu yang tetap
2. Pemrosesan online, TPS yang memproses data setelah transaksi terjadi, sering kali secara real-time
Berbai karakteristik Utama TPS:
Data yang diproses dalam jumlah besar.
· Sumber data kebanyakan dari internal, dan hasilnya output
· TPS memproses informasi secara rutin: harian, mingguan, dua mingguan, dan seterusnya
· Dibuthkan kapasitas penyimpanan yang besar
· Kecepatan pemrosesan yang tinggi karena besarnya volume,
· TPS memonitor dan mengumpulkan data yang telah terjadi.
· Pemrosesan berdasar permintaan adalah keharusan

sumber :  http://asepaset.blogspot.com/2010/02/71-sistem-informasi-fungsional.html