KOMPONEN DASAR DARI SISTEM DATABASE
Terdapat 4 komponen pokok dari system database:
A. DATA Data memiliki ciri-ciri seperti dibawah ini :
- Data disimpan secara terintegrasi (integrated) : Terintegrated yaitu Database merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang rangkap (redundant)
- Data dapat dipakai secara bersama-sama (shared) : Shared yaitu Masing-masing bagian dari database dapat diakses oleh pemakai dalam waktu yang bersamaan, untuk aplikasi yang berbeda.
Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem database berupa :
- Peralatan untuk penyimpanan misalnya disk, drum, tape
- Peralatan input dan output
- Peralatan komunikasi data, dll
Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data phisik pada database, dapat berupa :
- Database Management System (DBMS)
- Program-program aplikasi & prosedur-prosedur
USER (Pemakai) terbagi menjadi 3 klasifikasi :
- Database Administrator (DBA), orang/tim yang bertugas mengelola system database secara keseluruhan
- Programmer, orang/tim membuat program aplikasi yang mengakses database dengan menggunakan bahasa pemprograman
- End user, orang yang mengakases database melalui terminal dengan menggunakan query language atau program aplikasi yang dibuat oleh programmer
Ada 3 jenis data pada sistem database, yaitu:
- Data operasional dari suatu organisasi, berupa data yang disimpan didalam database.
- Data masukan (input data), data dari luar sistem yang dimasukan melalui peralatan input (keyboard) yang dapat merubah data operasional
- Data keluaran (output data), berupa laporan melalui peralatan output sebagai hasil dari dalam sistem yang mengakses data operasional.
- Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi
- Terpeliharanya keselarasan data
- Data dapat dipakai secara bersama-sama
- Memudahkan penerapan standarisasi
- Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamanan.
- Terpeliharanya intergritas data
- Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi
- Program / data independent
Terdapat 4 (empat) kerugian pemakaian sistem database , seperti dibawah ini :
- Mahal dalam implementasinya
- Rumit/komplek
- Penanganan proses recovery & backup sulit
- Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait
- Enterprise yaitu suatu bentuk organisasi Contoh : Sekolah --> data_mhs Rumah sakit --> data_pasien
- Entitas yaitu suatu obyek yang dapat dibedakan dengan objek lainnya Contoh : Bidang administrasi siswa --> entitas mahasiswa, buku pembayaran Bidang kesehatan --> entitas pasien, dokter, obat
- Atribute/field yaitu setiap entitas mempunyai atribut atau suatu sebutan untuk mewakili suatu entitas. Contoh : Entity siswa -> field = Nim, nama_siswa,alamat,dll Entity nasabah --> field=Kd_nasabah,nama_nasabah,dll
- Data value yaitu data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen atau atribute. Contoh : Atribut nama_karyawan --> sutrisno, budiman, dll
- Record/tuple yaitu kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Contoh : record mahasiswa --> nim, nm_mhs, alamat.
- File yaitu kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen sama, atribute yang sama namun berbeda-beda data valuenya
- Kunci elemen data yaitu tanda pengenal yang secara unik mengindentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas
Untuk memenuhi informasi yang berisi kebutuhan–kebutuhan user secara khusus dan aplikasinya. Memudahkan pengertian struktur informasi Mendukung kebutuhan–kebutuhan pemrosesan dan beberapa objek penampilan (respone time, processing time dan strorage space)
APLIKASI DATABASE DALAM LIFE CYCLE
- System definition
- Design
- Implementation
- Loading atau data convertion
- Aplication conversion
- Testing dan Validation
- Operation
- Monitoring dan Maintenance
1. Pengumpulan Data dan Analis
Proses identifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data. Pertama-tama harus mengenal bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk para pemakai yang ada dan para pemakai yang baru serta aplikasi-aplikasinya. Aktifitas yang dilakukan pada Pengumpulan Data dan Analis, yaitu:
- Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
- Peninjauan dokumentasi yang ada
- Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
- Daftar pertanyaan dan wawancara
Tujuan dari Perancangan database Secara Konseptual adalah menghasilkan conceptual schema untuk database yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan sebuah high-level data model seperti ER/EER model selama fase ini. (harus rinci)
- Perancangan Skema Konseptual
Menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu database yang merupakan hasil dari fase 1, dan menghasilkan sebuah conceptual database schema pada DBMS independent model data tingkat tinggi seperti EER (enhanced entity relationship) model. - Perancangan Transaksi
Menguji aplikasi-aplikasi database dimana kebutuhan-kebutuhannya telah dianalisa pada pengumpulan data dan analisa, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini. Kegunaan fase ini yang diproses secara paralel bersama fase perancangan skema konseptual adalah untuk merancang karakteristik dari transaksi-transaksi database yang telah diketahui pada suatu DBMS-independent. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan memanipulasi database suatu saat dimana database tsb dilaksanakan.
Terdapat 2 faktor dalam pemilihan Database Management System, yaitu :
- Faktor Teknis
Sebagai contoh: keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational, network, hierarchical, dsb), Struktur Penyimpanan, dan Jalur Akses yang mendukung DBMS, dan Pemakai (User) - Faktor Ekonomi dan Politik organisasi
Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS :- Struktur data
- Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem
- Tersedianya layanan penjual
Perancangan Database Secara Logika yaiut: membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. Fase ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada fase 2. Pada fase ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2 ke dalam model data dari DBMS yang dipilih pada pemilihan DBMS.
Pemetaannya dapat diproses dalam 2 tingkat :
- Pemetaan system-independent :
pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari model data tsb. - Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik :
mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang digunakan pada DBMS yang dipilih
Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file database untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi. Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema (pada istilah 3 level arsitektur DBMS).
Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan database secara fisik :
- Response time :
Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses database untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi. - Space utility :
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur jalur akses. - Transaction throughput :
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentuan awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file database.
Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan SDL (storage definition language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema database dan file-file database (yang kosong). Sekarang database tsb dimuat (disatukan) dengan datanya. Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji. Suatu saat transaksi tsb telah siap dan data telah dimasukkan ke dalam database, maka fase perancangan dan implementasi telah selesai, dan kemudian fase operasional dari sistem database dimulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar